Wednesday, August 5, 2020

Punca Letupan Kuat di Lebanon

2.750 AMONIUM NITRAT
Para pejabat menuding adanya bahan peledak yang disimpan di gudang selama enam tahun.
Perdana Menteri Hassan Diab mengatakan adanya 2.750 ton amonium nitrat - bahan untuk pupuk dan peledak - disimpan di gudang "tidak dapat diterima."
"Saya tidak akan diam sampai kita menemukan orang yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi, sehingga kita dapat meminta pertanggung jawaban dan menerapkan hukuman paling berat," kata perdana menteri dalam akun Twitter resminya.

Bahan letupan, pengoksidaan -SUMBER WIKIPIDEA


"Tidak dapat diterima ada 2.750 amonium nitrat disimpan di gudang selama enam tahun, tanpa adanya langkah pengamanan sehingga membahayakan keselamatan warga."

Apa itu amonium nitrat?

Amonium nitrat punya banyak kegunaan, namun dua manfaat yang paling umum adalah sebagai pupuk pertanian dan peledak.
Zat tersebut sangat mudah meledak ketika bersentuhan dengan api—dan ketika meledak, amonium nitrat bisa melepaskan sejumlah gas beracun, termasuk nitrogen oksida dan gas amonia.
Karena mudah meledak, ada sejumlah aturan ketat dalam menyimpan amonium nitrat secara aman. Ragam aturan tersebut meliputi tempat penyimpanan yang tahan api, tidak boleh ada lubang drainase, pipa-pipa, atau saluran lain yang dapat menumpuk amonium nitrat sehingga menciptakan bahaya ledakan tambahan.

SUMBER: BBC
PENDUDUK RAMAI YANG TERCEDERA AKIBAT PERCIKAN KACA.

Ledakan terjadi ketika Lebanon tengah dililit krisis ekonomi, situasi yang memicu ketegangan politik.
Warga turun ke jalan memprotes cara pemerintah menangani krisis ekonomi terburuk sejak perang saudara 1975-1990.
Terjadi pula ketegangan di perbatasan dengan Israel, yang mengatakan pekan lalu mereka menggagalkan upaya kelompok Hizbullah memasuki wilayah mereka.
Analis Timur Tengah BBC, Sebastian Usher, mengatakan ledakan ini mengingatkan orang akan bom yang menewaskan anggota parlemen dan mantan perdana menteri Rafik Hariri pada 2005.
Ketika itu, Hariri adalah politisi Sunni kenamaan yang menyerukan agar Suriah mundur dari Lebanon.
Sejak awal perang saudara pada 1976, Suriah menempatkan tentara di negara ini.
Pembunuhan membuat puluhan ribu warga turun ke jalan-jalan memprotes pemerintah Lebanon yang pro-Suriah.

KESAN PERANG SURIAH PBB mengatakan setidaknya 250.000 orang telah terbunuh. Namun, organisasi tersebut berhenti memperbarui angkanya pada Agustus 2015.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, melaporkan pada Desember 2017, mereka telah mendokumentasikan kematian lebih dari 346.600 orang, termasuk 103.000 warga sipil. Namun, tercatat angka tersebut tidak termasuk 56.900 orang yang hilang dan diduga meninggal dunia.
Pada bulan Februari 2016, sebuah kelompok pemikir memperkirakan bahwa konflik tersebut telah menyebabkan 470.000 kematian, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hampir 5,6 juta orang—kebanyakan wanita dan anak-anak—telah meninggalkan Suriah, menurut PBB. Tetangga Libanon, Yordania dan Turki telah berjuang untuk mengatasi salah satu eksodus pengungsi terbesar dalam sejarah baru-baru ini.
Sekitar 10 persen pengungsi Suriah telah mencari suaka di Eropa, menabur perpecahan politik karena negara-negara saling berdebat untuk berbagi beban. Sebanyak 6,1 juta orang lainnya mengungsi dari dalam Suriah.
PBB memperkirakan akan membutuhkan US$3,5 milyar untuk membantu 13,1 juta orang yang memerlukan bantuan kemanusiaan di Suriah pada tahun 2018. Hampir 70 persen penduduk hidup dalam kemiskinan ekstrim. Enam juta orang menghadapi kerawanan pangan akut di tengah kemiskinan dan kenaikan harga. Di beberapa daerah, orang menghabiskan 15-20 persen pendapatan mereka untuk mendapatkan akses terhadap air minum.
Partai-partai yang bertikai telah menambah masalah dengan menolak akses agen kemanusiaan kepada banyak orang yang membutuhkan. Sekitar 2,98 juta orang tinggal di daerah yang terkepung atau sulit dijangkau.

Seorang pria Suriah membawa bayi yang diselamatkan dari reruntuhan bangunan setelah pemboman pemerintah di kota Hamouria yang dikuasai pemberontak, di wilayah Ghouta Timur yang terkepung di pinggiran ibu kota Damaskus, pada tanggal 19 Februari 2018. (Foto: AFP/Getty Images/Abdulmonam Eassa)



No comments:

Post a Comment

Vaccine covid-19 berjaya dihasilkan

  Rusia dakwa berjaya hasilkan vaksin Covid-19 Moscow: Rusia mendakwa menjadi negara pertama berjaya menghasilkan vaksin Covid-19 dan menama...